Yogyakarta – Permasalahan sampah yang membutuhkan kerjasama multistakeholder menggerakan mahasiswa-mahasiswa Himpunan Mahasiswa Geografi Pembangunan (HMGP), Universitas Gadjah Mada untuk berperan dalam pengolahan sampah. Kelompok mahasiswa ini berjalan dalam naungan Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan atau PPK Ormawa. Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) adalah program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa oleh perguruan tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Tim PPK HMGP “Lestari” merupakan salah satu tim PPK UGM yang mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tidak hanya dari Fakultas Geografi saja, tim PPK “Lestari” terdiri dari kolaborasi berbagai program studi antara lain program studi Pembangunan Wilayah, Teknologi Informasi, Biologi, Kehutanan, dan Elektronika dan Instrumentasi.
Diketuai oleh Athaya Hanum Mahira, mahasiswa Pembangunan Wilayah angkatan 2022, tim PPK “Lestari” menjalankan programnya di Kelurahan Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Tim PPK “Lestari” bekerja sama dengan warga masyarakat sekitar dan memiliki dua program utama dalam pengolahan sampahnya. Pertama, Tim PPK “Lestari” mengupayakan digitalisasi bank sampah dalam bentuk aplikasi dan situs web untuk membantu pengolahan sampah anorganik. Kemudian, untuk sampah organik, tim ini menerapkan metode pengolahan biokomposter, eco lindi, dan ecoenzym yang memiliki banyak manfaat.
Melalui pendampingan Alia Fajarwati S.Si., M.IDEA, Tim PPK “Lestari” bekerja sama, bermitra, dan melibatkan secara langsung Kelompok Wanita Tani (KWT) Tegal Hijau Lestari, kelompok ibu-ibu PKK, forum bank sampah, serta komunitas Great and Green yang sudah berjalan di Kelurahan Warungboto. Tim ini juga bekerja sama secara tidak langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dalam bentuk penggunaan aset DLH berupa Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Warungboto sebagai tempat pelaksanaan kegiatan dan program tim. Hal ini sebagai bentuk program yang memberikan solusi dengan sifat community-based atau berbasis masyarakat. Dengan pelibatan langsung berbagai stakeholder dari proses perkenalan hingga pelaksanaannya, diharapkan program yang dijalan dapat berkelanjutan, tentunya merujuk pada poin-poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (dikenal sebagai Sustainable Development Goals/SDGs dalam bahasa Inggris). Pelaksanaan dan kehadiran Tim PPK “Lestari” mendapat sambutan hangat, termasuk dukungan dari Lurah Warungboto dan telah berjalan semenjak akhir bulan Juni 2024.
Kelurahan Warungboto memiliki potensi dalam pengelolaan sampah. Potensi ini ditunjukkan dengan adanya 11 bank sampah aktif, warga sekitar yang aktif dan partisipatif, serta keberadaan RTHP milik DLH Kota Yogyakarta. Sepanjang pengamatan, RTHP dimanfaatkan dengan baik dengan adanya sarana penunjang berupa pendopo dan taman bermain. Selain itu, sebagian lahan RTHP ditanami oleh berbagai macam tanaman budidaya terutama sayur seperti terong, cabai, serta ubi-ubian. RTHP di Warungboto menunjukkan pentingnya ruang terbuka yang bisa dinikmati oleh warga masyarakat, terlebih di lingkungan perkotaan yang sangat padat. Keberhasilan penyediaan RTHP Warungboto oleh pemerintah, khususnya DLH, sebagai tempat bersosialisasi, bermain, bahkan bertani di perkotaan menjadi bahasan menarik, hingga sempat diliput oleh TVRI.
Tim melaksanakan kegiatan rutin setiap minggunya mulai dari membantu pencacahan sampah organik, focus group discussion, pembentukan dan peresmian kader, dan sebagainya. Bahkan, pada pertengahan bulan Juli 2024 ini, tim sudah memulai tahap awal untuk pengolahan ecoenzym.
“Tim PPK kami sudah melakukan beberapa agenda, sebagai tahap awal, kemarin sudah diskusi dengan Pak Lurah, FGD, dan membentuk kader pionir. Kami juga sudah mulai mengolah sampah organik, rencananya akan menghasilkan ecoenzym, tapi harus nunggu beberapa waktu untuk proses fermentasinya. Ini masih jadi tahap awal karena masih ada agenda dan kegiatan lain hingga kira-kira bulan Oktober nanti.” tutur Athaya (20/07/2024).
Tim PPK “Lestari” bahkan mendapat kesempatan untuk diliput oleh pihak Televisi Republik Indonesia (TVRI) Yogyakarta dan dikunjungi oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dari Kementerian Pertanian, yaitu Bapak Dr. Ir. Suwandi, M. Si., pada hari Sabtu (20/07/2024). Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Tegal Hijau Lestari dan Komunitas Great and Green, pihak TVRI meliput proses dalam mengolah sampah organik dan juga kegiatan pertanian di perkotaan.
Selain itu, di hari yang sama (20/07/2024) rombongan dari Dirjen Tanaman Pangan yang dipimpin langsung oleh Bapak Suwandi mengunjungi RTHP Kelurahan Warungboto untuk melihat pengolahan sampah organik mandiri berupa biokomposter oleh warga masyarakat yang merupakan hasil pengembangan dengan Polbangtan Yogyakarta serta Tim PPK “Lestari”. Dirjen Tanaman Pangan juga menyalurkan cairan N1 yang membantu mengurangi bau tidak sedap hasil dari pengolahan biokomposter. Melalui penyemprotan tersebut, bau tidak sedap yang juga menjadi kendala dan permasalahan pengolahan sampah di lingkungan perkotaan berkurang secara signifikan.