TIM PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Pariwisata usai merealisasikan pelaksanaan pelatihan pembuatan paket wisata di Desa Wisata Sembrani Watusigar Gunungkidul, Sabtu (27/7).
Dalam programnya, SEAN (Sembrani-Agrotourism and Education), menitikberatkan fokusnya pada potensi daya tarik wisata di bidang pertanian, wisata edukasi, wisata budaya, UMKM yang dimiliki oleh Desa Wisata Sembrani Watusigar sebagai aset penting untuk pengembangan desa.
Melihat kekuatan potensi tersebut, Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Pariwisata (HIMAPA) melaksanakan pelatihan pembuatan paket wisata dengan menggandeng CEO sekaligus founder Roote Trails, Anindya Kenyo Larasti, S.Par., M.Sc, sebagai pembicara, Sabtu (27/7).
Salah satu masyarakat, Khoirul Apriliana, sebelum dilaksanakannya pelatihan, memaparkan harapannya kepada mahasiswa terhadap pelaksanaan pelatihan pembuatan paket wisata. Ia mengatakan pelaksanaan pelatihan pembuatan paket wisata diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan paket wisata.
“Harapannya untuk kedepannya setelah ada pelatihan dari paket wisata sendiri, kita sebagai masyarakat jadi lebih tahu atau mungkin jadi banyak pengetahuan tentang paket wisata, terus kita jadi bisa mengembangkan lagi potensi-potensi yang ada di lingkungan masyarakat,” tutur Khoirul.
Pelatihan pembuatan paket wisata dimulai dari sesi pengerjaan pre-test kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan pembuatan kelompok yang beranggotakan tiga-empat peserta. Pada sesi ini, masyarakat diminta untuk mengidentifikasi serta menuliskan di lembar kerja kelompok terkait empat atraksi wisata yang ada di Desa Wisata Sembrani Watusigar.
Kemudian, di sesi ke-2, setiap kelompok diberikan instruksi untuk menuliskan cerita-cerita menarik yang menjadi sejarah atau berkaitan dengan atraksi yang sudah dituliskan pada sesi pertama. Dilanjutkan dengan sesi sesi ke-3, setiap kelompok diarahkan untuk menuliskan kegiatan pariwisata berkelanjutan yang telah dilakukan oleh masyarakat, kegiatan pariwisata berkelanjutan tersebut mencakup keberlanjutan ekonomi, sosial, dan budaya.
Beranjak pada sesi ke-4, peserta diberi selang waktu lima menit untuk menuliskan aktivitas yang dapat dilakukan, seperti produk wisata yang dapat dijual serta spot foto menarik di Desa Wisata Sembrani.
Pelatihan berlangsung secara interaktif dengan diselipkannya game sebagai ice breaking sebelum diskusi sesi ke-5 dimulai. Sesi ke-5 adalah inti dari pelatihan pembuatan paket wisata, di mana setiap kelompok diharuskan untuk membuat paket wisata yang lengkap dimulai dari konsep segmentasi pasar hingga pemberian nama dan penentuan harga paket wisata. Sesi terakhir yang juga menutup pelatihan pembuatan paket wisata adalah sesi pengisian post-test yang dilakukan secara individu oleh peserta.
Nindy selaku pembicara, memberikan pendapat terkait pelatihan pembuatan paket wisata usai dilaksanakan. Ia menyimpulkan bahwa setelah bercakap-cakap dengan beberapa masyarakat dan menggali lebih dalam, terdapat banyak potensi wisata yang terdapat di Desa Wisata Sembrani yang nantinya dapat dikembangkan. Ia juga berpesan untuk meningkatkan pemasaran serta hospitalitas sebagai aspek yang berperan penting di dalam paket wisata.
“Ketika di sini, secara akses pun mudah diakses. Jadi, sepertinya dapat berpotensi besar. Dan ketika melihat dari bapak-ibu yang presentasi, ternyata banyak sekali potensi yang ada. Mulai dari budaya, sejarah, kemudian sisi agro juga. Selain itu, adventure nya juga lumayan banyak.” Ucap Nindy.
Dengan demikian, pelatihan pembuatan paket wisata yang diadakan oleh Tim PPK Ormawa Himpunan Pariwisata (HIMAPA) bertujuan agar masyarakat memiliki pengetahuan dasar tentang bagaimana cara membuat paket wisata sehingga pengelolaan potensi-potensi yang ada di Desa Wisata Watusigar dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan, sosial-budaya, dan ekonomi. *(wf/krm)