Tim pelaksana PPK Ormawa PASAINS FMIPA UGM mengawali langkah pengembangan geowisata muntuk dengan melakukan survei di beberapa titik. Survei ini membawa tim pelaksanaan melihat keindahan alam wilayah Muntuk terutama daerah Jatisari yang digadang-gadang menyerupai wisata alam Kebun Buah Mangunan dengan view bukit dan Sungai Oyonya serta dengan wisata alam yang berupa Goa Jatisari. Survei ini tak hanya membawa tim pelaksana melihat wisata alam, tetapi juga tentang kebudayaan masyarakat sekitar dengan kuliner setempat.
Setelah melaksanakan survei lokasi, tim pelaksana memikirkan bagaimana wisatawan dapat berwisata di daerah muntuk dengan merancang jalur tracking pada lokasi. Pemilihan stop site juga memperhatikan bagaimana wisatawan dapat menikmati wisata yang ditawarkan. Pada pemilihan stop site ini tim pelaksana menemukan Puncak Jatisari yang menawarkan keindahan bukit dan Sungai Oyo yang berada dibawahnya, serta jika beruntung dapat menyaksikan fenomena matahari terbit dan terbenam.
Pemilihan stop site lainnya juga berakhir di Sungai Oyo, sungai yang berbatasan dengan wilayah Gunung Kidul ini menawarkan suasana yang sejuk dan rindang dari pinggir sungai dengan pemandangan yang elok nan permai. Selain itu, tim pelaksana menemukan sebuah batuan yang menyerupai bongkahan besar di dekat tebing dengan corak berlubang-lubang. Tim pelaksana juga diberitahu akan keberadaan 2 gua yang berada di wilayah Jatisari yakni salah satunya merupakan Gua Jatisari. Gua ini memiliki panjang sekitar 200 meter dengan keberadaan air di dalamnya. Sayangnya tim pelaksana belum dapat masuk ke dalam gua dikarenakan peralatan yang belum tersedia untuk memasuki gua dan himbauan dari masyarakat sekitar untuk tidak terlebih dahulu memasuki gua.
Selain Puncak Jatisari sendiri terdapat pula lokasi yang menyajikan pemandangan serupa yang berada tidak jauh yang biasa dikenal masyarakat sekitar dengan meja batu. Tempat yang menyajikan pemandangan serupa dengan Puncak Jatisari dengan adanya susunan bebatuan yang menyerupai meja sehingga cocok digunakan sebagai rest area ataupun bersantai dan juga lokasi tersebut dapat digunakan sebagai tempat berkemah.
Selain wisata alamnya, muntuk juga menawarkan kebudayaannya. Tim pelaksana diajak oleh masyarakat setempat untuk menikmati budaya yang ada di Muntuk yang dikumpulkan di suatu tempat. Tak hanya budaya yang ditawarkan, kulinernya pun ikut serta disajikan di tempat tersebut. Tempat yang nyaman di sekeliling persawahan ini menambahkan kesan asri.
Dengan berbagai lokasi menarik yang telah diidentifikasi, tim pelaksana akan menyusun jalur tracking yang memungkinkan wisatawan untuk mengeksplorasi berbagai destinasi sesuai minat mereka. Perencanaan jalur tracking ini akan dipetakan dengan hati-hati untuk memastikan aksesibilitas dan kenyamanan bagi semua pengunjung dengan harapan bahwa geowisata Muntuk dapat memberikan pengalaman yang memuaskan dan mendukung pelestarian lingkungan serta kebudayaan lokal.
Penulis : Naufal Rayyan Arrafish