Jumlah kasus diabetes cenderung meningkat setiap tahunnya, bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetes terbanyak, yaitu mencapai 10,3 juta orang. Penyakit diabetes terjadi akibat tingginya kadar gula darah. Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes tipe dua bisa memicu berbagai komplikasi atau penyakit kronis yang berakibat fatal. Salah satu akibat dari diabetes yang sering terjadi yaitu luka di kaki atau bagian tubuh lain yang sulit sembuh.
Penderita diabetes biasanya mengalami neuropati, yaitu hilangnya sensasi rasa sakit pada bagian yang mengalami luka, sehingga seringkali tidak menyadari bawa anggota tubuhnya terluka. Proses kesembuhan luka pada penderita diabetes juga lebih lama karena sistem imunnya menurun, sehingga seringkali luka menjadi parah dan kemudian terinfeksi bakteri.
Perawatan luka diabetes selama ini dilakukan dengan pemberian antibiotik, namun penggunaan antibiotik itu sendiri dapat memicu resistensi bakteri terhadap antibiotik. Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan salah satu bakteri yang telah resisten terhadap berbaagai antibiotik, sehingga infeksi bakteri tersebut pada luka diabetes menjadi semakin sulit diatasi.
Keresahan tersebut yang melatar belakangi tiga mahasiswa dari UGM yaitu Erman Satya Nugraha, Dedy Setiawan dan Dion Adiriesta Dewananda mencoba mencari alternatif obat untuk mengatasi infeksi MRSA pada luka diabetes. Alternatif tersebut adalah jahe merah, yang sangat mudah dicari dan didapatkan di Indonesia.
“Ekstrak jahe merah mengandung senyawa aktif berupa flavonoid quersetin, flavonoid rutin, tanin, saponin, fenol, steroid dan alkaloid,” tutur Erman.
Ia melanjutkan senyawa-senyawa tersebut diketahui merupakan golongan senyawa yang bersifat bakterisidal kuat dengan mekanisme agonis seperti membuat pori pada dinding sel bakteri, menghambat enzim sintesis protein, merusak DNA serta inhibisi kereaktifan membran sel. Fenol juga dapat berperan dalam vasodilatasi dan pembentukan pembuluh darah baru yang membantu kesembuhan jaringan luka.
Erman dan kedua rekannya melakukan pengujian menggunakan hewan coba tikus selama 15 hari dan menunjukkan hasil yang positif. Jahe merah dalam sediaan salep terbukti dapat mempercepat kesembuhan luka diabetes yang terinfeksi MRSA dibandingkan dengan salep antibiotik komersial.
“Penggunaan salep jahe merah diharapkan dapat menguranagi penggunaan antibiotik serta mencegah timbulnya resistensi dan dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan luka diabetes,” pungkas Erman.