Jumat (24/05), alunan ayat suci Alquran dan selawat Nabi membuka Konsolidasi Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) UGM yang digelar di Subdirektorat Kreativitas UGM. Komunitas MTQ UGM, komunitas yang termasuk muda itu, berjumat untuk meningkatkan solidaritas dan membahas strategi jelang Musabaqah Tilawatil Mahasiswa Tingkat Nasional (MTQ MN) Tahun 2019.
Seperti dikatakan oleh Direktur Kemahasiswaan, Dr. R. Suharyadi, M.Sc., walaupun setiap anggota kafilah memiliki keahlian berbeda dan akan berkompetisi dalam cabang yang berbeda pula, kekompakan tim harus tetap dijaga. Dalam suatu kompetisi, masalah yang datang tidak melulu perkara teknis, tetapi juga terdapat perkara nonteknis.
“Kebersamaan dalam suatu tim akan menambah semangat saat berlomba dan memunculkan energi tambahan untuk mengatasi permasalahan nonteknis,” ujar Suharyadi.
Salah seorang peraih medali perak pada MTQ MN 2017 bidang Debat Bahasa Arab, M. Izzudin, membagikan pengalamannya dalam konsolidasi itu. Izzudin mengungkapkan bahwa kekompakkan dalam tim penting untuk memacu potensi maksimal yang ada dalam individu. Persiapan lain yang dapat dilakukan sebelum lomba adalah menghitung hari yang dapat digunakan untuk berlatih kemudian membuat jadwal yang terstruktur sesuai cabang lomba masing-masing.
Lomba MTQ MN akan diadakan pada 28 Juli hingga 4 Agustus 2019 di Universitas Syiah Kuala. Ada 16 cabang yang akan dipertandingkan dalam lomba tersebut.