• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Ditmawa
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa
Direktorat Kemahasiswaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sambutan Direktur
    • Profil
    • Hubungi Kami
    • Agenda Kegiatan
  • Kabar Prestasi
  • SANG JUARA UGM
    • SANG JUARA UGM 2025
    • SANG JUARA UGM 2024
    • SANG JUARA UGM 2023
    • SANG JUARA UGM 2022
    • SANG JUARA UGM 2021
    • SANG JUARA UGM 2020
    • SANG JUARA UGM 2019
    • SANG JUARA UGM 2018
    • SANG JUARA UGM 2017
    • SANG JUARA UGM 2016
    • SANG JUARA UGM 2015
  • Info Lomba
  • Beranda
  • Berita Terbaru
  • Tim Esports UGM Juara Pertama Indonesia Esports League (IEL) University Super Series

Tim Esports UGM Juara Pertama Indonesia Esports League (IEL) University Super Series

  • Berita Terbaru, Prestasi
  • 15 June 2020, 14.55
  • Oleh: admin
  • 0

UGM berhasil mendulang prestasi dalam gelaran final Indonesia Esports League (IEL) University Super Series yang diselenggarakan pada 11-12 Juni 2020 lalu. Tim Esports UGM berhasil menyabet juara 1 pada cabang DotA 2 setelah menang telak 2-0 atas Kwik Kian Gie School of Business pada pertandingan grand final. Sementara itu untuk cabang Free Fire, UGM mengamankan posisi ke-4 dari delapan tim yang bertanding.

Tim DotA 2 UGM yang juga dikenal sebagai UGM PRIDE ini berhasil melaju ke babak grand final setelah menang telak dengan skor 2-0 atas Tim Esports Universitas Indonesia (UI) pada babak final empat besar yang diadakan pada 11 Juni 2020.

“UGM PRIDE sendiri personilnya berasal dari 2 tim berbeda yang sering memenangkan kompetisi. Melihat IEL ini, kami pun memutuskan untuk menggabungkan kekuatan demi memperkuat tim UGM,” kata Erwin Ginting (Fakultas Hukum) selaku personil dari UGM PRIDE.

Erwin mengungkapkan bahwasanya tim yang turut diperkuat oleh Hasyim Muhammad (Fakultas Teknik), Michael Edrick (FMIPA), Muhammad Amin (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), Julian Edo Hartono (FMIPA), Cahya Bela Nuswantara (Fakultas Ilmu Budaya) ini dibentuk pada September 2019 silam, yakni tepat sebelum kualifikasi IEL dibuka.

Secara garis besar, pola permainan DotA 2 mirip olahraga konvensional yakni catur. Perbedaannya adalah pada permainan catur, satu pemain mengendalikan semua bidak (prajurit, ratu, raja, kuda, dan benteng), sementara pada DotA 2, masing-masing bidak dikontrol oleh satu orang pemain. Dalam DotA 2 sendiri, terdapat 5 bidak yang kemudian diistilahkan sebagai hero. Tugas hero ini sederhana saja, yakni menghancurkan base atau markas tim lawan.

“Disinilah letak keasyikan permainan DotA 2, setiap hero memiliki fungsi permainan masing-masing. Ada yang bertindak sebagai penyerang utama, pelindung tim, pendukung penyerang atau bisa juga sebagai penyembuh dari serangan dan mengembalikan keadaan pertempuran,” imbuhnya.

Mirip seperti permainan catur, sebelum pemain dapat menghancurkan markas lawan, pemain pun dituntut untuk merubuhkan satu persatu benteng/menara penyerang dari lawan. Nanti ketika semua benteng tersebut habis, barulah pemain bisa masuk ke lingkungan kerajaan dan menghancurkan markas lawan.

 (foto: Instagram @esportsleagueid)

Sementara itu dari tim Free Fire, keberhasilannya dalam mengamankan posisi ke-4 pada grand final dirasa sudah lebih dari cukup, walau kenyataannya perbedaan skor mereka dengan sang juara 3 sangatlah tipis. “Kami sangat kesulitan  sewaktu membentuk tim di awal dulu karena memang peminat Free Fire di UGM tidak banyak. Jadi, walau kami juara 4, kami sudah merasa cukup,” kata Apriliandi (Sekolah Vokasi) selaku kapten dari Tim Free Fire sekaligus Ketua UGM Esports Community.

Selain Apriliandi, Tim Free Fire UGM sendiri turut diperkuat oleh Ilham Syach Reza (Fakultas Kehutanan), Bambang Abdullah (FEB), Ghulam Saaf (Fakultas Peternakan), dan Dian Anggraini (Fakultas Farmasi). Senasib dengan UGM PRIDE, Tim Free Fire UGM baru terbentuk tepat sebelum kualifikasi IEL dimulai.

Sedianya, gelaran final dan grand final dilaksanakan secara terpusat di Ligagame Esports Arena di Jakarta Barat pada tanggal 11 April 2020. Namun dikarenakan pandemi Covid-19, pelaksanaan terpaksa ditunda dan digelar. “Saya sangat mengkhawatirkan koneksi internet sebab esports sendiri sama halnya dengan olahraga biasa, koordinasi antaranggota itu penting demi kelancaran permainan. Beruntung, selama permainan kemarin tidak ada kendala fatal untuk koneksi,” imbuh Apriliandi.

Di kesempatan yang berbeda, Abyzan Syahadin (F. Isipol) selaku founder dan pengawas dari UGM Esports Community, pun turut mengapresiasi kemenangan UGM dalam IEL – University Super Series ini. “Esports ini bidang baru, di mana pun itu, termasuk di UGM sendiri sebagai sebuah institusi pendidikan. Untuk itu, kemenangan tim UGM pada gelaran esports nasional, antarperguruan tinggi pula, merupakan sebuah terobosan prestasi,” kata Abyzan.

Indonesia Esports League – University Super Series sendiri merupakan turnamen esports bertaraf nasional resmi yang diadakan di bawah supervisi Komite Olimpiade Indonesia, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan IESPA (Indonesia Esports Association). Pada 2020 ini, IEL telah menginjak gelaran musim kedua yang melibatkan 24 universitas se-Indonesia, berbeda dari musim perdananya yang hanya 12 universitas se-Jawa. Dari ke 24 universitas tersebut, UGM dan UI menjadi duo PTN yang selalu mencuri spotlight. Akan tetapi, hanya UGM-lah yang berhasil memperoleh kemenangan pada seluruh cabang lomba. (krm/nfs)

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

BERITA TERBARU

  • Tim GMBB Community Mengukir Prestasi pada The 22nd Civil Engineering National Summit (CENS) sebagai Juara kedua Innovative Essay Competition
  • Tim Geosains UGM Raih Juara 1 pada Ajang The 22nd Civil Engineering National Summit (CENS) Universitas Indonesia
  • Kembali Harumkan Nama UGM, Tim GMBB Community UGM Menorehkan Juara 2 dalam Civil Tender Competition 2025
  • Tim GMBB Community Raih Posisi Kedua di Ajang International Bridge Design Contest CEIC XIII
  • Gemilang di COMET 6.0, Gamantaray UGM Buktikan Kemampuan di Kancah Maritim

Agenda Kegiatan

Universitas Gadjah Mada

Copyright © 2023, Subdirektorat
Kreativitas Mahasiswa
Direktorat Kemahasiswaan,
Universitas Gadjah Mada

kreativitas@ugm.ac.id

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

TENTANG DITMAWA

  • Profil Ditmawa
  • Struktur Organisasi

PROGRAM DITMAWA

  • Kreativitas Mahasiswa
  • Pengembangan Karakter Mahasiswa
  • Kegiatan dan Kelembagaan Mahasiswa
  • Kesejahteraan Mahasiswa

FASILITAS KEMAHASISWAAN

  • Fasilitas Kemahasiswaan

© Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju