Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) berhasil meraih peringkat dua dunia pada United States Annual Student CanSat Competition 2020. Kompetisi yang diselenggarakan oleh American Astronautical Society (AAS) tersebut merupakan kompetisi yang rutin diadakan dengan misi berbeda setiap tahunnya. CanSat Competition 2020 memiliki misi Delta Wing Glaider dimana setiap tim yang terlibat harus mampu untuk menciptakan wahana muatan roket yang dapat mengirimkan data atmosfer dan separasi pada ketinggian tertentu.
Pada CanSat Competition 2020, GMAT yang diwakili oleh Tim Narantaka yang beranggotakan Kenrick Tjandra, Indra Budi Setyawan, Muhammad Dyffa, Mario Jaya, Wildan Purnomo, Mahatma Wisesa, Nico Renaldo, Luqman Alhelmy, Muhammad Nur Ilmi, dan Nafisah Hasya serta didampingi secara langsung oleh Bapak Catur Atmaji, S.Si., M.Cs. dan Bapak Dr. I Made Miasa, S.T., M.Sc. harus melalui beragam rangkaian seleksi ketat sebelum akhirnya berhasil melenggang ke babak final. Kompetisi ini sendiri dimulai dengan tahapan registrasi dibabak awal dilanjutkan Preliminary Design Review (PDR) hingga Critical Design Review (CDR) sebagai tahap terakhir. Tercatat terdapat ratusan peserta ikut berpartisipasi dalam gelaran tahunan ini. Namun, hingga babak terakhir tiba hanya 40 tim yang berhasil lolos dan berhak melaju ke babak final.
Guna mempersiapkan ajang bergengsi ini, Tim GMAT sendiri telah memulai riset dan pengembangan wahana secara fisik sejak tahun 2019. Pengembangan wahana dilakukan melalui beberapa tahap seperti desain, pemilihan material dan manufaktur. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa uji kelayakan dan uji fungsional prototipe wahana sebelum dihasilkan wahana fungsional yang mampu menyelesaikan misi dengan baik.
Pengumuman pemenang yang sedianya akan diselenggarakan pada bulan ini di Virginia, Amerika Serikat, harus dilakukan secara virtual pada Selasa, 16 Juni 2020 lalu. Jalannya acara ini dipandu oleh Jim Way selaku Direktur Eksekutif American Astronautical Society (AAS), yang diawali dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dilanjutkan dengan pemaparan singkat oleh keynote speaker, yaitu Charles Bolden, mantan administrator NASA dan mayor jenderal Angkatan Laut Amerika Serikat yang telah berkecimpung lama dalam berbagai misi luar angkasa.
Sementara ungkapan rasa syukur pun disampaikan Bayu Hidayat selaku Ketua GMAT atas pencapaian yang berhasil timnya raih. “Kami dari tim GMAT sangat bersyukur atas prestasi yang telah berhasil kami raih, serta dapat berlaga dan mampu bersaing dengan berbagai universitas lain di dunia. Tentu semua ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak, baik itu dari tim yang sudah bekerja keras, dosen yang selalu membimbing, serta dukungan dari universitas dan banyak pihak lainnya,” tutur mahasiswa Teknik Mesin tersebut. Ia pun berharap kedepan timnya mampu memperoleh berbagai capaian prestasi yang membanggakan. “Semoga kedepan prestasi yang dicapai dapat lebih solid lagi terutama di ajang internasional yang prestisius seperti ini, sehingga dapat lebih mengharumkan nama Indonesia lagi,” pungkasnya. (krm/ry)